Entri Populer

salju






LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA










OLEH :
NAMA    :Prayusman Al fathony
NAS         :2371/111.114








TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KALIANGET
SUMENEP, MADURA
2011




HALAMAN PENGESAHAN



LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
SMK NEGERI 1 KALIANGET
ANGKATAN 2009 TAHUN 2011






MENGETAHUI





  PEMBIMBING                                                                       PEMBIMBING
                LAPANGAN                                                                             SEKOLAH




           
(   Yuli Erna Widyasari,AMd    )                                                  (  Afni Nur Fatimah S.Si  )
NIP. 19830616 200604 2001                                                          NIP.




    


KEPALA SEKOLAH                                                                    KETUA
UPT SMK NEGERI 1 KALIANGET                                                  PRAKERIN





(       Drs. Syaiful Rahman          )                                          (   Sutikno Arif Wibowo, ST    )
NIP .19620622 198703 1 012                                                             NIP. 19750910 201001 1 012



 KATA PENGANTAR


            Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya,sehingga pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Jurusan hasil pertanian fakultas teknologi pertanian Universitas Brawijaya dapat dilaksanakan dengan lancar.Begitu pula dalam penyusunan laporan ini dapat diselesaikan tepat waktunya. Kegiatan prakerin dan penyusunan laporan Prakerin ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak terkait.Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimah kasih kepada :
1.Bapak Drs. Syaiful Rahman selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 KALIANGET,yang telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan Prakerin.
2. Bapak Akhmad Muwafik Shaleh.,S.Sois.M.si. selaku Dosen yang telah mencarikan tempat Prakerin.
3.Ibu Dr. Ir. Elok zubaidah, MP selaku Ketua Jurusan hasil pertanian fakultas teknologi pertanian Universitas Brawijaya yang telah mengijinkan Laboratorium mikrobiologi pangan sebagai tempat Prakerin.
4.Ibu Yuli Erna Widyasari, AMd selaku Pembimbing yang telah banyak membimbing di Laboratorium mikrobiologi pangan.
5.Bapak Sutikno arif wibowo,ST selaku ketua prakerin yang mempermudah pelaksanaan prakerin ini
6. IBu Afni nur fatimah S.Si selaku pembimbing sekolah yang telah memonitoring dan membimbing pelaksanaan Prakerin.
7. Bapak dan Ibu Guru pengajar SMK Negeri 1 Kalianget.
8.Semua Mahasiswa Jurusan hasil pertanian fakultas teknologi pertanian Universitas Brawijaya  yang turut membantu dalam pelaksanaan Prakerin ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan Prakerin ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu penyusun mengharap adanya saran,masukan maupun kritikan yang membangun guna melengkapi kekurangan laporan ini.Semoga laporan yang sederhana ini dapat memberi manfaat kepada kita semua.


















DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………….……………………1
Daftar Isi………………………………………………………………………...……………2
BAB. I Pendahuluan………………………………………………………………….…..….3
1.1  Latar Belakang……………………………..……………………………….……...3
1.2  Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)……………..……………………4
1.3  Manfaat Prakerin………………………..………………………………………...4
1.4  Waktu dan tempat prakerin……………………………………..………………..4
1.5  Metode pengumpulan data…………………………………………..……………4
1.6 Sejarah Universitas Brawijaya…………………………………………………....5
1.7 Sejarah fakultas teknologi pertanian Universitas Brawijaya………...……..…6
1.8 Ruang lingkup…………………………………….…………………….……...…..7
1.9 Struktur organisasi………………………………………………….……………..8
1.10Tujuan Fakultas teknologi pertanian universitas brawijaya……………....…..9
1.11 Visi dan Misi Fakultas teknologi pertanian Universitas brawijaya…………...9
1.11.1 Visi Fakultas teknologi pertanian……………………………………….9
1.11.2 Misi Fakultas teknologi pertanian……………………………………....9
BAB II Kajian Teori………………………………………………………..…………….…10
2.1 Membuat media jadi (MRS.agar)……………………………...………………..10
2.2 Membuat media jadi (Nutrient agar )……………………………….…………..10
2.3 Membuat media jadi (Potato dextrose agar )…………………………….……..11
2.4 Sterilisasi sample di autoklaf…………………………………………………….11
2.5 Pembuatan media agar miring………………………………………..…………12
2.6 Mentransfer kultur dari tabung reaksi ke tabung reaksi……………..……….12
2.6.1 Alat dan Bahan……………………………………………………...……12
2.6.2  Prosedur Kerja…………………………………..………………………12
BAB III Hasil dan Pembahasan…………………………………………………………....15
3.1 Hasil……………………………………………………………………..…………15
3.2 Pembahasan……………………………………………………………………….16
BAB IV Kesimpulan dan Saran ……………………………………………….…………..17
4.1 Kesimpulan………………………………………….………………………….…17
4.2 Saran……………………………………………………..…………….………….17

Daftar pustaka………………………………………………………………………….…..18




BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para siswa, yang memadukan antara pendidikan di Sekolah dengan pendidikan di Dunia industri yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsung dan terarah untuk menambah keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja secara mandiri.
Perlu disadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata 3 (tiga) bulan. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri. Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/ industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktik idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan praktik, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya
SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/ industri sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada di SMK-SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan didunia industri/ usaha, itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-matadiukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik. Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.
Untuk kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar keahlian professional seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang montir diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat seorang “wekder” bias batal apabila lebih dari satu tahun tidak lagi mrngerjakan mengelas. Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan



1.2   Tujuan Prakerin

Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin) bagi setiap siswayang akan menyelesaikan studinya dari SMKN 1 KALIANGET adalah sebagai berikut :
1.Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
2.Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman dalam era imformasi dan teknologi.
3.Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada jurusan TPHP.
4.Mengembangkan dan memantapkan sifat profesionalisme yang diperlukan siswa untuk memasuki lapangan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.
1.3     Manfaat Prakerin
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
1)      Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kalianget dan terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2)      Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang professional dan handal.
3)      Untuk mengasa keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai dengan Visi dan Misi SMK Negeri 1 Kalianget
1.4    Waktu dan Tempat Kerja Prakerin
Adapun kegiatan ptakerin ini dilaksanakan pada tanggal 2 februari sampai 28 April 2011 yang bertempat di Laboratorium Mikro dan Laboratorium pengujian mutu dan pangan jurusan teknologi hasil pertanian, Fakultas teknologi pertanian Universitas Brawijaya malang, yang mana setap hari Senin sampai jum’at, kami berangkat prakerin jam 08.00 dan pulangnya jam 16.00
1.5    Metode Pengumpulan data
Untuk menyempurnakan data-data yang dibutuhkan dalam penyusanan laporan ini,maka kami melakukan metode pengumpulan data melalui 2 (dua) cara yaitu :
1.        Secara Langsung atau Metode Observasi
Yang dimaksud dengan pengumpulan data secara langsung adalah kami melakukan pengumpulan data dengan cara observasi secara langsung di fakultas dengan menggunakan teknik wawancara kepada Laboran atau mahasiswa yang berwenang atau mengetahui imformasi yang kami butuhkan.
2.        Secara Tidak Langsung atau Metode Kepustakaan
Yang dimaksud dengan metode pengumpulan data tidak langsung adalah kami selaku penulis berpedoman pada buku-buku atau referensi yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan materi yang diangkat atau isi laporan kami.


1.6    Sejarah Universitas Brawijaya
            Universitas Brawijaya yang berkedudukan di kota Malang, Jawa Timur, didirikan pada tanggal 5 Januari 1963 dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor : 1 tahun 1963, dan kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 196 tahun 1963 tertanggal 23 September 1963.Universitas ini semula berstatus swasta, dengan embrio yang ada sejak tahun 1957, yaitu berupa 2 fakultas : Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang Universitas Swasta Sawerigading, Makassar (Ujung Pandang). Kedua fakultas itu perkembangannya nampak kurang menggembirakan, sehingga dikalangan mahasiswa timbul keresahan.                                                                            Beberapa orang tokoh mahasiswa yang menyadari hal ini kemudian mengadakan pendekatan-pendekatan kepada para pemuka masyarakat. Akhirnya, pada suatu pertemuan yang mereka lakukan di Balai Kota Malang pada tanggal 10 Mei 1957, tercetus gagasan untuk mendirikan sebuah Universitas Kotapraja (Gemeentelijke Universiteit) yang diharapkan lebih dapat menjamin masa depan para mahasiswa.Sebagai langkah pertama ke arah itu, dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi Malang pada tanggal 28 Mei 1957. Yayasan ini kemudian membuka Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada tanggal 1 Juli 1957. Mahasiswa dan dosen PTHPM terdiri dari bekas mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum Universitas Sawerigading. Hampir bersamaan dengan itu, pada tanggal 15 Agustus 1957 sebuah Yayasan lain, yakni Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM). Pada perkembangan berikutnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotapraja Malang dengan sebuah keputusannya tertanggal 19 Juli 1958 mengakui PTHPM sebagai milik Kotapraja Malang. Pada peringatan Dies Natalies ke III PTHPM tanggal 1 Juli 1960, diresmikan pemakaian nama Universitas Kotapraja Malang. Universitas itu kemudian mendirikan Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada tanggal 10 Nopember 1960.                                      Pada acara Peringatan Dies Natalis pertama Universitas Kotapraja Malang, nama Universitas ini diganti menjadi Universitas Brawijaya. Nama ini diberikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor : 258/K/1961 tanggal 11 Juli 1961.Selanjutnya pada tanggal 3 Oktober 1961 diadakan penggabungan antara Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang yang mengasuh PTEM ke dalam sebuah yayasan baru yang bernama Yayasan Universitas Malang.                                                                                                                       Dengan demikian Universitas Brawijaya memiliki 4 buah fakultas, yakni Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) yang semula PTHPM, Fakultas Ekonomi (FE) yang semula bernama PTEM, Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP). Penggabungan tersebut adalah salah satu usaha yang harus ditempuh untuk memperoleh status negeri bagi Universitas Brawijaya, karena sebelum itu walaupun diakui sebagai milik Kotapraja Malang, semua pembiayaan Universitas masih menjadi tanggungjawab Yayasan. Guna memenuhi syarat penegerian, maka pada tanggal 26 Oktober 1961 Universitas Brawijaya mendirikan sebuah Fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP).                                                                                                               Usaha yang dirintis selama beberapa tahun tersebut akhirnya menemui titik terang. Dalam sebuah pertemuan antara Panglima Daerah Militer VIII Brawijaya, Presiden Universitas Brawijaya, Presiden Universitas Tawangalun (Jember) serta Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan pada tanggal 7 Juli 1962, ternyata Menteri PTIP menyanggupi untuk menegerikan Universitas Brawijaya secara bertahap. Yang akan dinegerikan pertama adalah fakultas-fakultas eksakta, sedangkan fakultas sosial masih dalam pertimbangan.                 Dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor : 92 tertanggal 1 Agustus 1962 Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan diberi status negeri, terhitung sejak tanggal 1 Juli 1962 dan berada di bawah naungan Universitas Airlangga.Sambil menunggu proses selanjutnya, pada tanggal 30 September 1962, Fakultas Administrasi Niaga diubah namanya menjadi Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK), untuk menyesuaikan diri dengan Undang-Undang Perguruan Tinggi Nomor 22 tahun 1961.Sementara itu di Probolinggo pada tanggal 28 Oktober 1961 dibuka sebuah Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Pendidikan Tinggi Probolinggo. Jurusan ini kemudian menjadi salah satu jurusan dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, yakni berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 163 tahun 1963 tanggal 25 Mei 1963.              Pada tanggal 5 Januari 1963, Universitas Brawijaya dengan seluruh fakultasnya dinegerikan dengan Keputusan Menteri PTIP Nomor 1 tahun 1963. Fakultas Pertanian serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan yang semula berada di bawah naungan Universitas Airlangga dikembalikan ke Universitas Brawijaya. Selain itu diresmikan pula cabang-cabang Universitas Brawijaya di Jember, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Kedokteran. Cabang di Jember ini semula adalah fakultas-fakultas dari Universitas Tawangalaun.                                                                                           Dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 97 tahun 1963 Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan di Kediri, terhitung sejak tanggal 15 Agustus 1963 ditetapkan sebagai cabang Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas Brawijaya.Surat Keputusan Menteri PTIP tentang penegerian itu telah dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 tahun 1963 yang berlaku sejak tanggal 5 Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) Universitas Brawijaya.
1.7    Sejarah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Fakultas Pertanian didirikan pada tanggal 10 Nopember 1960, di bawah naungan Universitas KotaprajaMalang. Sejak 11 Juli 1961, melalui kawat Presiden Republik Indonesia Nomor 258/K/1961,nama universitas ini diubah menjadi Universitas Brawijaya.Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya diberi status negeri dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 92 tertanggal 1 Agustus 1962, dan terhitung mulai 1 Juli 1962 berada di bawah naungan Universitas Airiangga Surabaya. Selanjutnya sejak 5 Januari 1963, Universitas Brawijaya diberi status negeri melalui Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 1 tahun 1963. Fakultas Pertanian yang sebelumnya berada di bawah naungan Universitas Airlangga, dikembalikan lagi kepada Universitas Brawijaya.Sampai dengan tahun 1974, Fakultas Pertanian memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Teknik Pertanian dan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Pada tahun 1975 diadakan perbaikan dan penyempurnaan sistem pendidikan, yaitu dengan menerapkan sistem kredit semester. Pada tahun itu pula pembagian jurusan disempurnakandan disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan,sehingga dibuka empat jurusan, yakni Jurusan Agronomi, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Jurusan Proteksi Tanaman dan Jurusan limu Tanah.Pada tahun 1978 kembali terjadi perubahan sistem pendidikan yang cukup besar, yaitu dengan dimulainya Sistem Pendidikan Sarjana Pertanian berbeban 144 sks yang dapat ditempuh dalam waktu 4 tahun. Bersamaan dengan perubahan di Fakultas Pertanian, terjadi pergantian nama jurusan, yaitu Jurusan Budidaya Pertanian (sebelumnya Agronomi), Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (sebelumnya Proteksi atau Perlindungan Tanaman), Jurusan Tanah, dan Jurusan Teknologi Pertanian.Pada tahun 1984 telah didirikan Program Diploma III Pertanian dan Perkebunan. Pada tanggal 17 Maret 1990 Ditjen Dikti telah mengeluarkan Surat Keputusan No. 14/Dikti/Kep/1990 tentang pembentukan Program Diploma III Produksi Tanaman, yang menyatukan Diploma III Perkebunan dan Diploma III Pertanian. Pembentukan Diploma III Program Studi Agribisnis Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti No. 230/DIKTVKep/1999 tertanggal 18 Mei 1999. Sampai saat ini, Diploma III Fakultas Pertanian mengeloia tiga Program Studi yaitu Produksi Tanaman Hortikultura (sebelumnya PS Produksi Tanaman), PS Agribisnis dan PS Arsitektur Pertamanan.Sejak tahun 1995, penerimaan mahasiswa baru Program S-1 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya langsung pada program studi yang sebelumnya baru dijuruskan pada semester lima. Pada tahun 1996 berdasarkan instruksi Rektor Universitas Brawijaya, Fakultas Pertanian membuka Program S-1 Ekstensi untuk semua Program Studi yang ada. Pada tahun 1997 di Fakultas Pertanian telah dibuka PS baru yaitu PS Pemuliaan Tanaman berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 78/DIKTi/Kep/1 997.Berdasarkan SK Mendikbud No. 0124/O/1998 tertanggal 26 Januari 1998, Jurusan Teknologi Pertanian yang sejak pembentukannya berada di Fakultas Pertanian resmi dikelola tersendiri menjadi Fakultas Teknologi Pertanian.Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya sarnpai dengan sekarang adalah sebagai berikut :
(1) Prof.Dr.1r.Moeijadi Banoewidjojo (almarhum) (1960-1969)
(2) Prof.1r. Baskoro Winarno (almarhum) (1969-1976)
(3) Prof. Dr.H. Soetono, M.Agr-Sc, (almarhurn) (1976-1982)
(4)Prof.Ir.SoemarjoPoepodarsono, M.Agr.Sc. (1982-1985)
(5) Prof.Dr.Ir.H. Suwarno Notodimedjoimedjo (almarhum) (1985-1988)
(6) Prof.Dr.1r. H. Bambang Guritno (1989-1995)
(7) Prof.Dr.Ir. Yogi Sugito (1995-2000)
(8) Prof. Dr. Ir. Syekhfani, MS. (2001-2005).Sampai dengan Juli 2001, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya memiliki 133 orang dosen tetap yang terdiri dari 25 orang Guru Besar, 39 orang Doktor, 60 orang Master atau Magister, dan 9 orang Sardjana Pertanian atau Sarjana dari berbagai bidang. Dosen tidak tetap berjumlah 84 orang terdiri dari 11 orang Doktor, 43 orang Master atau Magister dan 16 orang Sarjana. Jumlah karyawan administrasi sebanyak 115 orang (50 orang berstatus PNS), Tenaga honorer 59 orang.Sampai bulan Juli 2002 Fakultas Pertanian telah meluluskan Sarjana S-1 Reguler sebanyak 4.614 orang, S-1 Non Reguler sebanyak 273 orang dan Program Diploma III Pertanian sebanyak 2.176 orang.

1.8         Ruang Lingkup
Embrio fakultas ini telah ada semenjak tahun 1975.Berawal sebagai Jurusan Teknologi Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.Setelah berpengalaman lebih dari 20 tahun menyelenggarakan pendidikan di bidang ilmu teknologi pertanian,Fakultas Teknologi secara resmi dibuka sebagai fakultas ke sepuluh di Universitas Brawijaya pada tanggal 26 Januari 1998 dengan terbitnya SK Mendikbud nomor 012a/O/1998.Seiring dengan berjalannya waktu diikuti pengembangan internal, FTP telah berhasil membuktikan dedikasinya dalam kancah pendidikan tinggi di Indonesia dengan keberhasilannya meraih akreditasi A pada ketiga jurusan.



1.9    Struktur Organisasi




 


                                                   
 







Ketua Lab. Mikrobiologi
Ella sapanianti. STP. MP
 
Laboran
Luluk maumalah,S.Si

 
Laboran
Agus Subekti, AMd
 
                                  



 



















1.10 Tujuan Fakultas teknologi pertanian universitas brawijaya                     
1)      Menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu membelajarkan diri yang memiliki wawasan luas, memiliki disiplin dan etos kerja, sehingga menjadi tenaga ahli bidang ilmu Teknologi Pertanian yang tangguh, dan mampu bersaing secara global
2)      Menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang Teknologi Pertanian guna mendorong pengembangan agroindustri yang maju dan tangguh
3)      Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat agroindustri melalui pengembangan konsep pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah
1.11     Visi dan Misi Fakultas teknologi pertanian Universitas brawijaya
1.11.1 Visi Fakultas teknologi pertanian adalah :
Menjadi pusat pendidikan, penelitian dan informasi ilmiah mengenai bidang ilmu Teknologi Pertanian yang berkualitas sehingga dapat berperan nyata dalam Pembangunan Nasional, terutama dalam hal pengembangan agroindustri yang handal, kompetitif dan berwawasan lingkungan dalam era globalisasi.
1.11.2    Misi Fakultas teknologi pertanian adalah :
1)      Visi Misi Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkemampuan akademik, dan/atau profesional dalam bidang ilmu Teknologi Pertanian sehingga mampu berperan nyata dalam kehidupan bermasyarakat
2)      Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi bidang ilmu Teknologi Pertanian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat agroindustri dan mempertinggi martabat bangsa.












BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Membuat media jadi (MRS.agar)
1. alat
            Peralatan yang digunakan di antaranya adalah gelas ukur, tabung reaksi, timbangan Neraca analithyc, beaker glass, kompor, rak tabung reaksi, spatula, autoclaf
2. bahan
            Bahan yang di gunakan adalah MRS.agar, aquades, penutup dari kapas dan plastik.
3. proses kerja
a.       MRS.agar ditimbang sebanyak 7.44 gram
MRS.Agar  =  6.2 gram ×120 mL
                        1000 mL
b.      120 ml Air aquades dan MRS.agar dituang ke beaker glass, dipanaskan sampai mendidih
c.       Dituang ke 20 tabung reaksi, masing-masing tabung reaksi di isi 6 mL
d.      Mulut tabung reaksi tersebut di tutup dengan kapas
e.       Di bungkus dengan plastik
f.       Sterilisasi di autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit
2.2  Membuat media jadi (NA)
Proses Kerja :
a.       Air aquades dimasukkan ke dalam gelas ukur sebanyak 180 mL untuk 30 tabung reaksi yang akan di gunakan untuk membuat media NA
b.      NA ditimbang sebanyak 5.04 gram
NA  =  28 gram ×180 mL
               1000 m
c.       Aquades dan NA dituang ke beaker glass, dipanaskan sampai mendidih
d.      Dituang ke 30 tabung reaksi, masing-masing tabung reaksi di isi 6 mL
e.       Mulut tabung reaksi tersebut di tutup dengan kapas
f.       Di bungkus dengan plastic
g.      Sterilisasi di autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit



2.3   Membuat media jadi (PDA)
Proses Kerja :
a.       Air aquades dimasukkan ke dalam gelas ukur sebanyak 160 mL untuk 10 tabung reaksi yang akan di gunakan untuk membuat media PDA
b.      PDA ditimbang sebanyak 5.04 gram
PDA  =  39 gram ×60 mL
                 1000 m
c.       5.04 gram PDA di larutkan diam 160 ml air aquades di beaker glass sambil dipanaskan sampai mendidih
d.      Dituang ke 10 tabung reaksi, masing-masing tabung reaksi di isi 6 mL

e.       Mulut tabung reaksi tersebut di tutup dengan kapas
f.       Di bungkus dengan plastik
g.      Sterilisasi di autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit


2.4   Sterilisasi sample di Autoklaf
Prinsip kerja autoklaf :
1)      Buka tutup autoklaf
2)      Tambahkan air aquades sampai tanda batas
3)      Hidupkan jek dengan stop kontak
4)      Hidupkan tombol on di belakang kotak panel
5)      Putar timer sesuai yang diinginkan dan lihat angka dalam lingkaran, jika sterilisasi 15’ dan dekstruksi 10’
6)      Masukkan semua bahan yang akan di sterilisasi
7)      Tutup kembali penutup autoklafnya
8)      Pastikan ulir baut semuanya sudah kuat dan kencang
9)      Buka katup udaranya
10)  Tunggu sampai terdengar uap air “NGSESS” dan di tutup kembali ulir katubnya
11)  Proses sterilisasi/dnstruksi sampai ada bunyi “TOTT”
12)  Matikan tombol of pada belakang panel
13)  Tunggu tekanan sampai angka 0 (zero)
14)  Putar katub udaranya agar tekanan udara keluar
15)  Buka tutup autoklaf
16)  Angkat keranjang sterilisasi dan tutup kembali ulir autoklafnya
17)  Cabut kembali jek autoklafnya dengan arus listrik.



2.5   Pembuatan media agar miring
Untuk pembuatan media agar miring ,campurkan bahan/media yang digunakan gengan aquades (sesuai ketentuan masing-masing media ) kemudian dipanaskan dalam beaker lass.setalah itu tuangkan pada tabung reaksi sebanyak 5 mL sampai 7 mL,tutup dengan kapas dan kertas payung ,dan disterilkan dalam autoklaf,setelah selesai disterilkan, letakkan tabung reaksi dalam posisi miring  hingga benar memadatdan agar miring siap untuk digunakan.
2.6     Mentransfer kultur dari tabung reaksi ke tabung reaksi
2.6.1    Alat dan Bahan
1)      Alat
Adapun peralatan yang di gunakan di antaranya jarum ose, Bunsen, Tabung reaksi, Tisu, dan Plastik
2)  Bahan
1. Agar miring
2. Alkohol

 2.6.2   Prosedur Kerja
Untuk menginokulasi kultur, semua peralatan dan lingkungan harus steril sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya kontaminasi. Adapun tahapan inokulasi mikroba adalah :
1.    Sterilisasi ruang, peralatan, pakaian dan praktikan sehingga dapat meminimalkan terjadinya kontaminasi. Sterilisasi dapat dilakukan secara kering atau basah.
2.    Pengambilan Kultur dari media lama ke media agar miring yang baru menggunakan jarum ose. Pengambilan kultur dilakukan dengan menggunakan ose sebagai berikut :




 
Panaskan ujung ose hingga berpijar.  Bagian api berwarna biru paling panas sehingga bias memanaskan ose lebih cepat.  Panaskan pula kawat baja hingga ke pangkal pegangan.  Dinginkan ose selama 10-20 detik.  Ose jangan diletakkan di atas meja untuk mencegah kontaminasi. 
 
Pegang tabung reaksi berisi kultur dan tabung reaksi yang akan diinokulasi pada satu tangan, sementara tangan lainnya tetap memegang ose.  Buka kedua tutup tabung reaksi menggunakan jari kelingking tangan kanan yang memegang ose
 
panaskan bagian bibir tabung reaksi dengan cara memutar tabung sehingga semua bagian bibir tabung terkena api
 
Segera masukkan jarum ose ke dalam tabung reaksi dan ambil kultur dengan cara di zig-zag , lalu segera keluarkan. Usahakan ketika memasukkan jarum ose jangan sampai menyentuh dinding tabung dan lakukan di dekat pembakar Bunsen
 
Panaskan kembali bibir tabung reaksi sebelum ditutup
 
Sentuhkan koloni kultur pada ujung ose ke media baru tanpa merusak permukaan agar.
 
Saat menginokulasi ke media, goreskan ose ke permukaan media agar dengan pola zigzag secara hati-hati tanpa ditekan sehingga tidak merusak permukaan agar.
Table 2 :Prosedur kerja inokulasi kultur
3.  Mikroba yang telah diinokulasi selanjutnya diinkubasi selama 2 x 24 jam di dalam inkubator.
4.  Pengamatan setelah 2 x 24 jam.










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1    Hasil
Gambar
Deskripsi
            Hasil enumerasi
Agar miring menggunakan ose bulat. Pertama, dipanaskan di bunsen di angin-anginkan dipinggir api lalu dimasukkan ke BAL (Bakteri Asam Laktat). kemudian dimasukkan ke media agar miring baru dengan hanya ditempelkan dipermukaan agar miring. bentuk koloni yang terbentuk adalah berwarna putih dan ditumbuhi bakteri aerob

  1 hr setlah peremajaan
Rizhopus oryzae
Koloni berwarna putih yang berangsur-angsur menjadi abu abu
Merupakan jamur yang sering yang di gunakan dalam pembuatan tempe
Aspergilus niger
koloninya berwarna putih pada agar PDA dan berubah menjadi hitam ketika konida di bentuk
Merupakan jamur yang berperan untuk fermentasi asam sitrat, berperan dalam menjenihkan sari buah dan menghasilkan enzim pektinase dan glukosa oksidase yang umumnya tumbuh pada sisa makanan
Saccharomyces cervisiae
Koloni berwarna putih, merupakan jenis khamir
yang di gunakan dalam pembutan anggur, roti, bir, dan dapat tumbuh pesat dalam 3 hari
mikroba mengikuti bantuk agar tegak, ditumbuhi oleh mikroba anaerob


4.2 Pembahasan
Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium lama ke medium yang baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat – alat yang sangkut paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi ( penanaman ) itu benar – benar steril. Hal ini untuk menghindarkan kontaminasi. Beberapa langkah pada pekerjaan inokulasi adalah menyiapkan ruang tempat inokulasi yang harus bersih, dan bebas angin. Pemindahan dengan Kawat Inokulasi, ujung kawat inokulasi sebadipijarkan, sedang sisanya sampai tangkai cukup dilewatkan nyala api saja. Setelah dingin kembali, ujung kawat itu disentukan suatu koloni. Mulut tabung tempat pemiaraan itu dipanasi juga setelah sumbatnya diambil. Setelah pengambilan inokulum ( sampel bakteri ) selesai, mulut tabung dipanasi lagi kemudian disumbat seperti semula. Ujung kawat yang membawakan inokulum tersebut digesekkan pada medium baru gengan di zig – zag.





BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


4.1.   Kesimpulan
Setelah penyusun menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN ) ini, maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa jurusan teknologi hasil pertanian Fakultas teknologi pertanian Universitas Brawijaya merupakan salah satu tempat yang memberikan modal untuk kematangan praktek kerja lapangan yang di selanggarakan setiap Smk khususnya smk negeri 1 kalianget. Di fakultas teknologi pertanian juga terdapat divisi yang merupakan satu kesatuan dari pada kebutuhan yang diinginkan prakerin dari sekolah menengah kejuruan dalam menjalankan sebuah praktek dan kematangan teori tentang pengolahan hasil pertanian.
Penulis ingin menyimpulkan bahwa dalam  inokulasi kultur di Lab. Miko jurusan teknologi hasil pertanian Fakultas teknologi pertanian Universitas Brawijaya adalah :
1)      Peralatan yang di butuhkan untuk inokulasi sudah lengkap
2)      Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan  medium agar tetap steril, hal ini bertujuan agar menghindari terjadinya kontaminasi dan ruangan harus benar – benar aseptis.
3)      Tujuan pemindahan bakteri ke media adalah untuk merefresh bakteri agar bakteri bereproduksi lebih banyak dan sempurna.
4)      Metode pemindahan biakan murni secara aseptik yang di gunakan adalah metode streak atau gores.


4.2.   Saran
1.      Peralatan-peralatan di laboratorium Mikrobiologi pangan yang rusak harap di perbaiki/diganti
2.      Mahasiswa yang melakukan penelitian, analisa, atau praktikum sebaiknya meningkatkan peraturan-peraturan yang sudah berlaku di Laboratorium Mikro.
3.      Perlu di perhatikan sebelum dan sesudah membuat media jadi.
4.      Dalam menimbang media sebaiknya labih di perhatikan.


DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Volk , W. A & Wheeler. M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Erlangga.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.
Pelczar, M. J. dan E. C. S. Chan1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press, Jakarta.
Zubaidah, Elok. 2006. mikrobiologi umum. Universitas Brawijaya. Malang